BAB I
PEMBAHASAN
A.
Isomorfisme
pada graph
Dua
graph G dan H dikatakan isomorfik, ditulis G = H, jika :
(i)
Terdapat
korespondensi satu-satu antara V(G) dan E(G);
(ii)
Jumlah sisi dan
titiknya harus sama.
(iii)
Jumlah sikel
pada pada kedua graph harus sama.
(iv)
Kedua graph harus
memiliki derajat yang sama.
Banyaknya
sisi yang menghubungkan dua titik di H yang berkorespondensi dengan titik u dan
titik v. Misalnya pada gambar 1.8, graph G1, isomorfik dengan graph
G2 lewat korespondensi berikut : a↔t, b↔s, c↔r, d↔q, e↔p, f↔u. Sedangkan
grap G3 tidak isomorfik dengan grap G1 maupun G2,
karena grap G3memuat sikel dengan panjang 3, yaitu ( x, z, m, x),
tetapi di grap G1 maupun di grap G2 tidak ada sikel dengan panjang 3.
b
|
f
|
e
|
d
|
c
|
a
|
Gambar 1.8
|
u
|
p
|
q
|
t
|
s
|
r
|
|
|
|
n
|
m
|
z
|
x
|
k
|
Sebagai
akibat dari definisi di atas, diperoleh pernyataan berikut. Jika G dan H dua
grap isomorfik, maka
dan
=
.
Tetapi, konversi pernyataan tersebut tidak benar.
B.
Representasi
Graph dalam Matriks
Selain
dengan gambar, sebuah graph dapat disajikan dalam bentuk matriks. Ada dua jenis
matriks yang akan digunakan, yaitu matriks berhubungan langsung (adjacency matriks)
dan matriks keterkaitan (incidence matrix).
Misalkan
G sebuah graph dengan V(G) = {V1, V2 ,....,Vn}.
Matriks berhubungan langsung graph G adalah matriks bujur sangkar A(G) = (aij)
berordo n x n yang baris-baris dan kolom-kolomnya dilabel dengan label
titik-titik graph G sedemikian hingga elemen aij menyatakan
banyaknya sisi G yang menghubungkan titik vi dan vj
V1
|
V2
|
V3
|
V4
|
e1e4
|
e2
|
e3
|
e5
|
e4
|
e7
|
e6
|
Perhatikan
bahwa A(G) adalah matriks simetris dan unsur-unsurnya bilangan bulat non
negatif. Jika G tidak memiliki gelung, maka setiap unsur A(G) yang terletak di
diagonal utama adalah nol. Kalau G graph sederhana, maka unsur-unsur A(G) nol
atau satu. Jika diberikan sebuah matriks simetris A berordo n x n dan
unsur-unsurnya bilangan bulat non negatif, maka pasti ada graph G dengan n
titik dan matriks berhubungan langsung A(G) = A.
Perhatikan
bahwa derajat titik graph G diperoleh dengan menjumlahkan semua unsur A yang
terletak di baris yang bersesuaian dengan titik tersebut, setelah unsur pada
diagonal utama di baris itu dikalikan dua. Misalnya,
Secara umum diperoleh yang berikut.
Jika A = (aij) matriks berhubungan-langsung graph G, maka
Jika matriks A(G) = A dikalikan
dengan dirinya sendiri, diperoleh
Perhatikan unsur A2 yang
terletak di baris ke-i dan kolom ke-j menyatakan banyaknya jalan (vi,vj)
di graph G dengan panjang 2. Misalnya unsur A2 yang terletak di
baris ke-1 dan kolom ke-4 adalah 3. Jadi ada 3 jalan (v1,v4)
di graph G dengan panjang 2, yaitu : (v1, e3, v3,
e6, v4), (v1, e3, v3, e7,
v4), (v1, e3, v3, e8, v4).
Ada 5 jalan-(v1,v1) di graph G dengan panjang 2, yaitu (v1,
e1, v2, e1, v1), (v1, e1,
v2, e2, v1), (v1, e2, v2,
e1, v1), (v1, e2, v2, e2,
v1), (v1, e3, v3, e3, v1).
Begitu juga terdapat 3 jalan (v3, v2) di graph G dengan
panjang 2, yaitu : (v3, e3, v1, e1,
v2), (v3, e3, v1, e2, v2),
(v3, e5, v3, e4, v2).
Generalisasi dari observasi ini diberikan pada teorema berikut.
Selain dengan matriks berhubungan
langsung sebuah graph dapat pula disajikan dalam matriks keterkaitan. Misalkan
graph G mempunyai n buah titik: v1, v2, ..., vn
dan t buah sisi: e1, e2, ..., en. Matriks
keterkaitan (incidence matrix) graph G adalah matriks M(G) = (mij)
berordo n x t yang baris-barisnya di label dengan label titik-titik G dan
kolom-kolomnya dilabel dengan label sisi-sisi G.
V1
|
V2
|
V3
|
V4
|
e1e4
|
e2
|
e3
|
e5
|
e4
|
e7
|
e6
|
C. Graph Pohon
Pada bagian ini kita bicarakan graph
khusus yang disebut pohon (Tree). Graph terhubung dan tidak memuat sikel
disebut pohon.
Ciri-ciri pohon:
1.
Graph yang tidak memuat sikel.
2.
Dua buah graph yang terhubung oleh sebuah sisi.
Gambar-gambar
pohon:
G H I J
D. Pohon Binair
Pada
bagian ini akan dibahas salah satu kelas pohon yang banyak terapannya yaitu
pohon binair. Misalkan T sebuah pohon dan V sebuah titik. Jika V berderajat
tidak lebih dari dua dan titik T yang lain tidak lebih dari tiga, maka T
disebut pohon binair dengan akar titik V. Pohon binair T berakar di
titik V dikatakan pohon binair lengkap jika derajat titik V adalah dua atau nol
dan setiap titik yang lain berderajat satu atau tiga. Selanjutnya, titik yang
berderajat satudisebut titik terminal dan titik yang lain disebut titik internal.
Sebagai contoh, erhatikan graph pada Gambar 2.
adalah pohon binair dengan titik akar
.
Titik-titik
dan
adalah titik-titik internal, sedangkan
titik-titik
dan
adalah titik-titik terminal. Pohon
adalah
pohon binair dengan akar titik
,
titik internal
,
dan titik terminal
dan
.
Pohon
adalah pohon binair dengan akar
.
Karena titik akar berderajat dua dan setiap titik yang lain di
berderajat satu atau tiga, maka
adalah pohon binair lengkap. Perhatikan bahwa
pohon binair
ataupun
tidak lengkap. Pohon binair
tidak
lengkap karena titik interval
berderajat dua, sedangkan pohon binair
tidak lengkap karena titik akarnya berderajat
satu.
V1
|
V3
|
V44
|
V5
|
V2442
|
V6
|
Pohon
adalah pohon binair dengan titik akar
. Titik-titik
dan
adalah titik-titik internal, sedangkan
titik-titik
dan
adalah titik-titik terminal.
|
U1
|
U4
|
U3
|
U2
|
Pohon
adalah pohon binair dengan akar titik
, titik internal
, dan titik terminal
dan
.
|
T2
W2
|
W1
|
W3
|
W7
|
W6
|
W9
|
W8
|
W5
|
W4
|
Pohon
adalah pohon binair dengan akar
. Karena titik akar berderajat dua dan
setiap titik yang lain di
berderajat satu atau tiga, maka
adalah pohon binair lengkap.
|
T3
Keterangan : T₁ pohon binair tak
lengkap dengan akar V₁
T₂ pohon binair tak lengkap dengan akar U₁
T₃ pohon binair lengkap dengan akar W₁
Sebagai
akibat teorema jabat tangan dan definisi pohon binair lengkap, maka banyaknya
titik pohon binar lengkap selalu bilangan ganjil dan selisih antara banyaknya
titik terminal dan banyaknya titik titik internal adalah satu.lengkap dengan n
titik.
E.
Hutan (forest)
Hutan
adalah :
-
kumpulan pohon yang saling lepas, atau
-
graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Setiap
komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon.
Hutan
yang terdiri dari lima buah pohon.
DAFTAR
PUSTAKA
Budayasa, Ketut.2007. Teori Graph dan aplikasinya. Surabaya: Unesa university press.
Http://informatika.stei.itb.ac.id/rinaldi.munir/Matdis/2007-2008/MalakahF2153-0708-039.pdf|27Maret2013|.
nice
BalasHapus