Jumat, 15 November 2013

Isomorfisme pada Graph, representasi graph pada matriks, pohon, pohon biner, dan pohon

BAB I
PEMBAHASAN
A.      Isomorfisme pada graph
Dua graph G dan H dikatakan isomorfik, ditulis G = H, jika :
(i)                 Terdapat korespondensi satu-satu antara V(G) dan E(G);
(ii)               Jumlah sisi dan titiknya harus sama.
(iii)             Jumlah sikel pada pada kedua graph harus sama.
(iv)             Kedua graph harus memiliki derajat yang sama.
Banyaknya sisi yang menghubungkan dua titik di H yang berkorespondensi dengan titik u dan titik v. Misalnya pada gambar 1.8, graph G1, isomorfik dengan graph G2 lewat korespondensi berikut : a↔t, b↔s, c↔r, d↔q, e↔p, f↔u. Sedangkan grap G3 tidak isomorfik dengan grap G1 maupun G2, karena grap G3memuat sikel dengan panjang 3, yaitu ( x, z, m, x), tetapi di grap G1 maupun di grap G2  tidak ada sikel dengan panjang 3.
b
f
e
d
c
a
Gambar  1.8
u
p
q
t
s
r
n
m
z
x
k
 






Sebagai akibat dari definisi di atas, diperoleh pernyataan berikut. Jika G dan H dua grap isomorfik, maka  dan  = . Tetapi, konversi pernyataan tersebut tidak benar.
B.       Representasi Graph dalam Matriks
Selain dengan gambar, sebuah graph dapat disajikan dalam bentuk matriks. Ada dua jenis matriks yang akan digunakan, yaitu matriks berhubungan langsung (adjacency matriks) dan matriks keterkaitan (incidence matrix).
Misalkan G sebuah graph dengan V(G) = {V1, V2 ,....,Vn}. Matriks berhubungan langsung graph G adalah matriks bujur sangkar A(G) = (aij) berordo n x n yang baris-baris dan kolom-kolomnya dilabel dengan label titik-titik graph G sedemikian hingga elemen aij menyatakan banyaknya sisi G yang menghubungkan titik vi dan vj
V1
V2
V3
V4
e1e4

e2
e3
e5
e4
e7
e6
 




Perhatikan bahwa A(G) adalah matriks simetris dan unsur-unsurnya bilangan bulat non negatif. Jika G tidak memiliki gelung, maka setiap unsur A(G) yang terletak di diagonal utama adalah nol. Kalau G graph sederhana, maka unsur-unsur A(G) nol atau satu. Jika diberikan sebuah matriks simetris A berordo n x n dan unsur-unsurnya bilangan bulat non negatif, maka pasti ada graph G dengan n titik dan matriks berhubungan langsung A(G) = A.
Perhatikan bahwa derajat titik graph G diperoleh dengan menjumlahkan semua unsur A yang terletak di baris yang bersesuaian dengan titik tersebut, setelah unsur pada diagonal utama di baris itu dikalikan dua. Misalnya,
Secara umum diperoleh yang berikut. Jika A = (aij) matriks berhubungan-langsung graph G, maka
Jika matriks A(G) = A dikalikan dengan dirinya sendiri, diperoleh
Perhatikan unsur A2 yang terletak di baris ke-i dan kolom ke-j menyatakan banyaknya jalan (vi,vj) di graph G dengan panjang 2. Misalnya unsur A2 yang terletak di baris ke-1 dan kolom ke-4 adalah 3. Jadi ada 3 jalan (v1,v4) di graph G dengan panjang 2, yaitu : (v1, e3, v3, e6, v4), (v1, e3, v3, e7, v4), (v1, e3, v3, e8, v4). Ada 5 jalan-(v1,v1) di graph G dengan panjang 2, yaitu (v1, e1, v2, e1, v1), (v1, e1, v2, e2, v1), (v1, e2, v2, e1, v1), (v1, e2, v2, e2, v1), (v1, e3, v3, e3, v1). Begitu juga terdapat 3 jalan (v3, v2) di graph G dengan panjang 2, yaitu : (v3, e3, v1, e1, v2), (v3, e3, v1, e2, v2), (v3, e5, v3, e4, v2). Generalisasi dari observasi ini diberikan pada teorema berikut.
Selain dengan matriks berhubungan langsung sebuah graph dapat pula disajikan dalam matriks keterkaitan. Misalkan graph G mempunyai n buah titik: v1, v2, ..., vn dan t buah sisi: e1, e2, ..., en. Matriks keterkaitan (incidence matrix) graph G adalah matriks M(G) = (mij) berordo n x t yang baris-barisnya di label dengan label titik-titik G dan kolom-kolomnya dilabel dengan label sisi-sisi G.
V1
V2
V3
V4
e1e4

e2
e3
e5
e4
e7
e6
Contoh :


C.  Graph Pohon
            Pada bagian ini kita bicarakan graph khusus yang disebut pohon (Tree). Graph terhubung dan tidak memuat sikel disebut pohon.
Ciri-ciri pohon:
1.      Graph yang tidak memuat sikel.
2.      Dua buah graph yang terhubung oleh sebuah sisi.
Gambar-gambar pohon:
                                                              



               G                                 H                                I                                 J                     
D.  Pohon Binair
            Pada bagian ini akan dibahas salah satu kelas pohon yang banyak terapannya yaitu pohon binair. Misalkan T sebuah pohon dan V sebuah titik. Jika V berderajat tidak lebih dari dua dan titik T yang lain tidak lebih dari tiga, maka T disebut pohon binair dengan akar titik V. Pohon binair T berakar di titik V dikatakan pohon binair lengkap jika derajat titik V adalah dua atau nol dan setiap titik yang lain berderajat satu atau tiga. Selanjutnya, titik yang berderajat satudisebut titik terminal dan titik yang lain disebut titik internal. Sebagai contoh, erhatikan graph pada Gambar 2.   adalah pohon binair dengan titik akar . Titik-titik dan  adalah titik-titik internal, sedangkan titik-titik dan  adalah titik-titik terminal. Pohon adalah pohon binair dengan akar titik , titik internal , dan titik terminal  dan . Pohon  adalah pohon binair dengan akar . Karena titik akar berderajat dua dan setiap titik yang lain di   berderajat satu atau tiga, maka  adalah pohon binair lengkap. Perhatikan bahwa pohon binair  ataupun  tidak lengkap. Pohon binair tidak lengkap karena titik interval   berderajat dua, sedangkan pohon binair   tidak lengkap karena titik akarnya berderajat satu.             
V1
V3
V44
V5
V2442
V6
Pohon   adalah pohon binair  dengan titik akar . Titik-titik dan  adalah titik-titik internal, sedangkan titik-titik dan  adalah titik-titik terminal.
 



U1
U4
U3
U2
T1
Pohon adalah pohon binair dengan akar titik , titik internal , dan titik terminal  dan .
 



T2
W2
W1
W3
W7
W6
W9
W8
W5
W4
Pohon  adalah pohon binair dengan akar . Karena titik akar berderajat dua dan setiap titik yang lain di   berderajat satu atau tiga, maka  adalah pohon binair lengkap.
 


                       

                        T3
Keterangan : T pohon binair tak lengkap dengan akar V
                      T pohon binair tak lengkap dengan akar U
                      T pohon binair lengkap dengan akar  W        
Sebagai akibat teorema jabat tangan dan definisi pohon binair lengkap, maka banyaknya titik pohon binar lengkap selalu bilangan ganjil dan selisih antara banyaknya titik terminal dan banyaknya titik titik internal adalah satu.lengkap dengan n titik.








E. Hutan (forest)
Hutan adalah :
- kumpulan pohon yang saling lepas, atau
- graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon.

 







Hutan yang terdiri dari lima buah pohon.









                                                       

DAFTAR PUSTAKA

Budayasa,  Ketut.2007.  Teori Graph dan aplikasinya. Surabaya: Unesa university press.

1 komentar: