ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA*)
Oleh Sugiyono**
A.
PENDAHULUAN
Objek dari matematika adalah
benda-benda pikiran yang sifatnya abstrak. Berarti objek matematika tidak dapat ditangkap
/diamati dengan panca indera. Dengan demikian
tidak mengherankan jika matematika tidak mudah difahami oleh sebagian
siswa SD/ MI. Benda-benda pikiran yang
bersifat abstrak tersebut dapat berasal dari benda – benda nyata yang sifatnya
konkrit dengan melalui abstraksi dan idealisasi . Dengan demikian hal yang abstrak tersebut dapat dikurangi
keabstakkannya dengan menggunakan model-model benda kongkrit. Model benda nyata
yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan materi matematika tersebut
dinamakan alat peraga pembelajaran
matematika.
Alat peraga matematika dapat
diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat,
dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan
alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk model.model
berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang diputarbalikkan sehingga
mudah difahami.
B.
LANDASAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA
Mengapa diperlukan alat peraga dalam pembelajaran matematika di SD/MI ?
Ada beberapa alasan mengapa dalam pembelajaran matematika di SD /MI
(1). Siswa pada usia anak SD/MI ,menurut Piaget, masih
pada tahap operasi konkrit, yang belum bisa menangkap informasi-informasi yang
sifatnya abstrak . pada hal matematika adalah pengetahuan yang bersifat
abstrak. Jadi matematika hanya akan dapat difahami dengan baik oleh siswa SD/MI
jika matematika disajikan dengan menggunakan benda-benda konkrit.
(2). Menurut teori dari Brunner, anak akan belajar dengan baik jika melalui 3 tahap, yakni
Tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif merupakan tahap
pengalaman langsung dimana anak berhubungan dengan benda
–benda nyata /sesungguhnya. Tahap ikonik berkaitan dengan gambar, lukisan,foto atau film, sedangkan tahap simbolik merupakan tahap pengalaman
abstrak. Jadi pada tahap enaktif siswa harus menggunakan benda nyata dalam
memulai belajar matematika Benda yang diangap kongkrit dalam matematika adalah
alat peraga tersebut.
C. .
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media ,termasuk
alat peraga, dalam
proses pembelajaran mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut :
a.
Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa
Dua orang yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman
yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan
tersebut.
b Media memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungan.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis.
- Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
- Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa belajar
- Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak.
Hamalik (1986) menemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi, dan rangsangan
kegiatan belajar, dan akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa
. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data,dan memadatkan informasi.
Levie & Lentz (dalam Azhar Arsyad),
mengemukakan terdapat empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media
visual , yaitu (a) fungsi atensi,
(b) fungsi afektif, (c)
fingsi kognitif, (d) fungsi kompensatoris.
a. Fungsi
atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran yang tidak disenangi sehingga mereka tidak memperhatikan .
- Fungsi afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi menyangkut masalah sosial.
c. Fungsi
kognitif, media dapat terlhat dari temuan-temuan penelitian yang
menggunakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
- Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca atau mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
D. . Alat Peraga Pembelajaran
Matematika
Pada dasarnya anak belajar melalui benda kongkrit. Untuk memahami konsep
matematika yang bersifat abstrak anak memerlukan benda-benda kongkrit sebagai
perantara atau media. Benda-benda tersebut biasanya disebut dengan alat
peraga.. Penggunaan alat peraga tidak hanya pembentukan konsep anak, tetapi
dapat pula digunakan utuk pemahaman konsep, latihan dan penguatan, pelayanan
terhadap perbedaan individu, pemecahan masalah, dan lain sebagainya.
Beberapa macam alat peraga pembelajaran matematika antara
lain:
a. Alat peraga Kekekalan Luas
Luas daerah
persegi panjang, luas daerah persegi, luas daerah segitiga, luas daerah
lingkaran, dalil Pythagoras, luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas permukaan limas, tangram
1) Alat Peraga Kekekalan Panjang
Tangga garis bilangan, pita garis
bilangan, neraca bilangan, mistar hitung dan batang cuisenaire
2) Alat Peraga Kekekalan Volume
Blok Dienes, volume kubus, volum balok,
volum prisma, volum tabung, volum kerucut, volum bola
3) Alat Peraga Kekekalan Banyak
Abakus biji, lidi, dan kartu nilai tempat
4) Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan
Uang logam, dadu, gasingan, paku payung,
kartu, distribusi Galton (sesatan hexagon)
5) Alat Peraga untuk Pengukuran
Meteran, busur derajat, roda meteran,
kapak tomahowk, jepit bola, spereometer
6) Bangun-Bangun Geometri
Macam-macam model bangun geometri
7) Alat Peraga Untuk Permainan Dalam Matematika
Mobius, aritmetika jam, kartu domino,
kartu penebak hati
Contoh alat peraga Matematika
a.
Alat
peraga untuk menentukan volum limas
Gambar 2. Volum limas
Pada gambar 2 tampak ada 3 limas siku-siku yang
kongruen. Jika ketiga limas tersebut digabungkan maka akan terbentuk suatu
kubus adlahdengan sisinya adalah sisi
alas limas tersebut.
Jadi volum limas sama dengan sepertiga volum kubus.
Volum kubus
dngan panjang rusuk = r adalah V= r3
Jadi volum limas segiempat dengan tinggi = r dan luas alas sama dengan luas sisi kubus
tersebut adalah V = volum kubus = r3
2. Alat Peraga untuk menentukan volum bola
Tujuan
: Menemukan
rumus volum Bola
Bahan :
Bola dari plastik, kertas manila, lem (perekat kertas), pasir/beras.
Alat :
Penggaris, jangka, gunting/pisau
Kegiatan
:1. Potonglah bola plastik menjadi dua
bagian yang sama besar (menurut
lingkaran besarnya).
2. Ukurlah diameter bola , misalkan 2r
3. Buatlah tabung tanpa
tutup, dengan diameter 2r dan tinggi juga 2r (seperti pada lab.mini
sebelumnya).
4. Pastikan bahwa
sekarang sudah didapatkan dua
benda , yakni setengah bola dan tabung tanpa tutup sebagai berikut.
5. Isilah sampai penuh, setengah
bola tersebut dengan beras/pasir.
6. Tuangkan beras/pasir tersebut ke dalam tabung.
7. Ulangi kegiatan (5) dan (6) sampai tabung
penuh dengan beras/pasir.
Apa yang
dapat saudara simpulkan dari kegiatan
(5), (6) , (7) ?
Telah kita
ketahui bahwa rumus volum tabung adalah
V = p r2t. Karena t= 2r, maka volum tabung tersebut adalah V = p r2.2r = 2p r3.
Dengan
demikian , berapakah volum bola ?