TUGAS
KELOMPOK
INTENSI-INTENSI
KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAUSAHAAN KORPORAT
Dosen Pengampu : Siti Munawaroh,
S.Pd
Tugas mata kuliah
Kewirausahaan
Disusunoleh
:
Kelompok
7
1.
YULIANI (095215)
2.
HAYU
RAHMAWATI (095219)
3.
SITI
ANISA (095328)
4.
LAILATUL
AZIZAH (105521)
5.
ANDIK
PRASETYO (105639)
6.
RAHMAT
WAHYUDI IRIANTO (105773)
PROGRAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Tingkat pendidikan seorang pengusaha mendapatkan perhatian yang signifikan. Meskipun beberapa
orang merasa para pengusaha tidak begitu berpendidikan apabila dibandingkan dengan populasi umum. Pendidikan sangatlah penting dalam perjalanan pengusaha. Pentingnya hal tersebut tidak hanya tercermin dalam tingkat pendidikan
yang telah dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan terus memainkan peran penting dalam membantu para pengusaha mengatasi masalah yang mereka hadapi. Meskipun pendidikan formal tak begitu penting untuk memulai sebuah bisnis,
seperti yang tercermin pada
Andrew Carnegie, dan William Durant, pendidikan tetap member latar belakang yang baik, terlebih pada saat pendidikan tersebut berhubungan dengan bidang usaha tersebut.
Meskipun telah banyak studi
yang mengindikasikan bahwa nilai-nilai pribadi sangat penting bagi para penguasaha,
studi-studi ini sering
kali gagal mengindikasikan bahwa para pengusaha dapat dibedakan dari
manager, pengusaha yang tidak berhasil,
atau bahkan khalayak umum, sehubungan dengan nilai-nilai ini. Sebagi contoh, meskipun para pengusaha cenderung
merupakan pemimpin
yang efektif, hal ini tidak membedakan mereka dari
manager-manager yang berhasil. Studi-studi menunjukkan bahwa pengusaha mempunyai sikap
yang berbeda tentang sifat proses manajemen dan bisnis secara umum.
Sifat perusahaan, paham oportunis, intuisi, dan individualitas pengusaha berbeda secara signifikan dari organisasi birokrasi dan perrencanaanya, rasionalitas, serta kemampuan memprediksi para manager.
B.
Rumusanmasalah
1. Apakah deskripsi kewirausahaan?
2. Apakah deskripsi kewirausahaan korporat?
3. Bagaimana intensi
untuk bertindak secara wirausaha?
4. Apa penyebab-penyebab kepentingan dalam kewirausahaan korporat?
5. Bagaimana karakteristik-karakteristik kepemimpinan dari pengusaha korporat?
6. Bagaimana membentuk kewirausahaan korporat dalam organisasi?
C.
TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui deskripsi kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui deskripsi kewirausahaan korporat.
3. Untuk mengetahui
intensi untuk bertindak secara wirausaha
4. Untuk mengetahui penyebab-penyebab pentingnya kewirausahaan korporat.
5. Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kepemimpinan dari pengusaha korporat.
6. Untuk mengetahui cara membentuk kewirausahaan korporat dalam organisasi.
D.
ManfaatPenulisan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah kewirausahaan di atas, maka kami dapat merumuskan manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
·
BagiMahasiswa
Penulisan makalah ini dapat membantu mahasiswa
di dalam memahami intensi-intensi kewirausahaan dan kewirausahaan korporat.
·
BagiDosen
Penulisan makalah ini dapat membantu dosen dalam
proses belajar mengajar mengenai kewirausahaan sehingga memudahkan mahasiswanya untuk memahami apa yang
telah dijelaskan dosen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. INTENSI UNTUK BERTINDAK SECARA WIRA USAHA
o
Intensi-intensi kewirausahaan :
§ faktor-faktor rmotivasional yang mempengaruhi individu-individu dalam mengejar hasil-hasil wirausaha. Pada umumnya, semakin kuat intensi untuk terlibat dalam sebuah perilaku, maka semakin besar kemungkinan hal itu akan dilaksanakan.
o
Kemampuan dir iwirausaha
:
§ Pendirian bahwa seseorang dapat melaksanakan
proses wirausaha dengan berhasil. Orang yang
o
Kesenangan yang
dirasakan :
§ Tingkat
dimana seorang individu mempunyai evaluasi
yang baik atau tidak baik mengenai hasil-hasil wirausaha yang potensial
Karakteristik-karakteristik Kepemimpinan dari Pengusaha-pengusaha Korporat
Seorang
pengusaha harus memahami semua aspek lingkungan.
Sebagian kemampuan ini tercermin dalam tingkat kreativitas individu tersebut,
yang pada umumnya menurun seiring dengan usia dan pendidikan sebagian besar
individu. Untuk membentuk sebuah perusahaan korporat yang berhasil, individu
tersebut harus kreatif serta mempunyai pemahaman yang luas tentang lingkungan
internal dan eksternal korporasi.
Yang
ke-dua, orang yang akan membentuk sebuah usaha baru dalam perusahaan juga harus
merupakan seorang pemimpin yang mempunyai
visi. Seseorang yang memimpikan impian-impian hebat. Meskipun ada banyak
definisi kepemimpinan, satu definisi yang mendeskripsikan mengenai apa yang
dibutuhkan untuk kewirausahaan korporat dengan sangat baik adalah:
“Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpikan hal-hal yang hebat dan
mengomunikasikan mimpi-mimpi ini sedemikian rupa, sehingga orang-orang setuju
untuk menjadi bagian dari mimpi tersebut.”
Karakteristik
kepemimpinan penting yang ketiga adalah bahwa seorang pengusaha korporat harus fleksibel dan membuat pilihan-pilihan manajemen.
Seorang pengusaha korporat tidak “menjaga toko”, tetapi lebih terbuka pada
perubahan dan bahkan mendukungnya.
Dengan menantang keyakinan dan asumsi korporasi, seorang pengusaha korporat
mempunyai peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam struktur
organisasional.
Seorang
pengusaha korporat membutuhkan karakteristik keempat: kemampuan untuk mendukung kerja sama tim dan menggunakan pendekatan
multidisiplin. Diskusi terbuka harus didukung dalam mengembangkan sebuah
tim yang bagus untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sebuah usaha baru yang
bberhasil dalam sebuah perusahaan mapan hanya dapat tebentuk ketika tim yang
terlibat merasa bebas untuk berselisih dan mengkritik ide guna mencapai solusi
terbaik.
Keterbukaan juga menghasilkan pembentukan koalisi para pendukung dan pendorong yang
kuat. Seorang pengusaha korporat harus mendukung dan menguatkan setiap anggota
tim, terutama pada masa-masa sulit.
Hal
yang terakhir adalah kegigihan.
Sepanjang pembentukan perusahaan baru apapun, akan muncul rasa frustasi dan
hambatan-hambatan. Sebuahusaha baru dan komersialisasi yang berhasil hanya akan
ada melalui kegigihan seorng pengusaha korporat.
Membentuk Kewirausahaan Korporat dalam Organisasi
Sebuah organisasi yang ingin membentuk sebuah
lingkungan wirausaha harus mengimplementasikan sebuah prosedur untuk
pembetukannya. Langkah pertama dalam
proses ini adalah mendapatkan komitmen untuk kewirausahaan korporasi dalam
organisasi oleh tingkat manajemen puncak, menengah, dan lebih atas. Tanpa
komitmen manajemen puncak (top management commitment), organisasi tersebut
tidak akan pernah bisa melalui semua perubahan kultural yang penting untuk
implementasi.
Langkah kedua, ide-ide dan bidang-bidang umum yang ingin didukung oleh manajemen puncak
sebaiknya diidentifikasikan, bersama dengan jumlah uang resiko yang tersedia
untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut. Harapan-harapan mprogram
secara keseluruhan dan hasil-hasil target dan setiap perusahaan korporat harus
ditentukan.
Ketiga,
sebuah perusahaan perlu menggunakan teknologi untuk menjadikannya lebih
fleksibel. Selanjutnya yang keempat,
organisasi sebaiknya merupakan sekelompok manajer yang mempunyai minat untuk
melatih para karyawan sekaligus berbagi pengalaman mereka. Sesi-sesi pelatihan
sebaiknya diadakan satu hari setiap bulan selama periode waktu tertentu.
Kelima,
organisasi harus mengembangkan cara-cara untuk mendekati para pelanggannya. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara mendapatkan basis data, merekrut dari
saingan-saingan yang lebih kecil, dan membantu pedagang ritel.
Keenam,
sebuah organisasi yang ingin menjadi lebihwirausaha harus belajar untuk menjadi
lebih produktif dengan sumber-sumber yang lebih sedikit. Selanjutnya yang ke-tujuh, organisasi tersebut harus
membentuk struktur dukungan yang kuat untuk kewirausahaan korporat. Hal ini
sangatlah penting karena kewirausahaan korporat biasanya merupakan aktivitas
sekunder dalam organisasi tersebut. Agar berhasil, usaha-usaha ini membutuhkan
perilakuyang fleksibel dan inovatif, dengan para pengusaha yankorporat yang
mempunyai otoritas penuh atas pengeluaran serta akses untuk dana-dana yang
memadai.
Kedelapan,
dukungan juga harus melibatkan pemberian pengahrgaan-penghargaan untuk kinerja
unit wirausaha. Hal ini mendorong anggota-anggota tim untuk bekerja lebih keras
dan bersaing dengan lebih efektif karena mereka mendapatkan keuntungan secara
langsung dari usaha-usaha mereka. Karena perusahaan korporat merupakan bagian
dari organisasi yang lebih besar dan bukan merupakan sebuah unit yang
sepenuhnya berdiri sendiri, bagian ekuitas dari kompensasi sangatlah sulit
untuk ditangani.
Akhirnya,
organisasi harus mengimplementasikan sebuah sistem evaluasi yang memungkinkan
unit-unit wirausaha yang berhasil untuk berkembang dan yang tidak berhasil
untuk dihilangkan. Demikian pula, perusahaan- perusahaan korporat yang gagal
menunjukkan kelangsungan hidup yang memadai, sebaiknya tidak diperkenankan
untuk terus ada hanya karena kepentingan yang dimiliki oleh seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Hisrich, Robert D,
dkk. 2008. Enterpreneurship kewirausahaan.
Jakarta : salemba
empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar