Jumat, 15 November 2013

INTENSI-INTENSI KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAUSAHAAN KORPORAT


TUGAS KELOMPOK
INTENSI-INTENSI KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAUSAHAAN KORPORAT

Dosen Pengampu : Siti Munawaroh, S.Pd

Tugas mata kuliah
Kewirausahaan

 






Disusunoleh :
Kelompok 7
1.          YULIANI                                          (095215)
2.          HAYU RAHMAWATI                    (095219)
3.          SITI ANISA                                      (095328)
4.          LAILATUL AZIZAH                      (105521)
5.          ANDIK PRASETYO                       (105639)
6.          RAHMAT WAHYUDI IRIANTO (105773)

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Tingkat pendidikan seorang pengusaha mendapatkan perhatian yang signifikan. Meskipun beberapa orang merasa para pengusaha tidak begitu berpendidikan apabila dibandingkan dengan populasi umum. Pendidikan sangatlah penting dalam perjalanan pengusaha. Pentingnya hal tersebut tidak hanya tercermin dalam tingkat pendidikan yang telah dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan terus memainkan peran penting dalam membantu para pengusaha mengatasi masalah yang mereka hadapi. Meskipun pendidikan formal tak begitu penting untuk memulai sebuah bisnis, seperti yang tercermin pada Andrew Carnegie, dan William Durant, pendidikan tetap member latar belakang yang baik, terlebih pada saat pendidikan tersebut berhubungan dengan bidang usaha tersebut.
Meskipun telah banyak studi yang mengindikasikan bahwa nilai-nilai pribadi sangat penting bagi para penguasaha, studi-studi ini sering  kali gagal mengindikasikan bahwa para pengusaha dapat dibedakan dari manager, pengusaha yang tidak berhasil, atau bahkan khalayak umum, sehubungan dengan nilai-nilai ini. Sebagi contoh, meskipun  para pengusaha cenderung merupakan pemimpin yang efektif, hal ini tidak membedakan mereka dari manager-manager yang berhasil. Studi-studi menunjukkan bahwa pengusaha mempunyai sikap yang berbeda tentang sifat proses manajemen dan bisnis secara umum. Sifat perusahaan, paham oportunis, intuisi, dan individualitas pengusaha berbeda secara signifikan dari organisasi birokrasi dan perrencanaanya, rasionalitas, serta kemampuan memprediksi para manager.
B.     Rumusanmasalah
1.      Apakah deskripsi kewirausahaan?
2.      Apakah deskripsi kewirausahaan korporat?
3.      Bagaimana intensi untuk bertindak secara wirausaha?
4.      Apa penyebab-penyebab kepentingan dalam kewirausahaan korporat?
5.      Bagaimana karakteristik-karakteristik kepemimpinan dari pengusaha korporat?
6.      Bagaimana membentuk kewirausahaan korporat dalam organisasi?
C.    TujuanPenulisan
1.      Untuk mengetahui deskripsi kewirausahaan.
2.      Untuk mengetahui deskripsi kewirausahaan korporat.
3.      Untuk mengetahui intensi untuk bertindak secara wirausaha
4.      Untuk mengetahui penyebab-penyebab pentingnya kewirausahaan korporat.
5.      Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kepemimpinan dari pengusaha korporat.
6.      Untuk mengetahui cara membentuk kewirausahaan korporat dalam organisasi.
D.    ManfaatPenulisan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah kewirausahaan di atas, maka kami dapat merumuskan manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
·         BagiMahasiswa
Penulisan makalah ini dapat membantu mahasiswa di dalam memahami intensi-intensi kewirausahaan dan kewirausahaan korporat.





·         BagiDosen
Penulisan makalah ini dapat membantu dosen dalam proses belajar mengajar mengenai kewirausahaan sehingga memudahkan mahasiswanya untuk memahami apa yang telah dijelaskan dosen.























BAB II
PEMBAHASAN

A.     INTENSI UNTUK BERTINDAK SECARA WIRA USAHA
o   Intensi-intensi kewirausahaan :
§  faktor-faktor rmotivasional yang mempengaruhi individu-individu dalam mengejar hasil-hasil wirausaha. Pada umumnya, semakin kuat intensi untuk terlibat dalam sebuah perilaku, maka semakin besar kemungkinan hal itu akan dilaksanakan.
o   Kemampuan dir iwirausaha :
§  Pendirian bahwa seseorang dapat melaksanakan proses wirausaha dengan berhasil.  Orang yang
o   Kesenangan yang dirasakan :
§  Tingkat dimana seorang individu mempunyai evaluasi yang baik atau tidak baik mengenai hasil-hasil wirausaha yang potensial




Karakteristik-karakteristik Kepemimpinan dari Pengusaha-pengusaha Korporat
Seorang pengusaha harus memahami semua aspek lingkungan. Sebagian kemampuan ini tercermin dalam tingkat kreativitas individu tersebut, yang pada umumnya menurun seiring dengan usia dan pendidikan sebagian besar individu. Untuk membentuk sebuah perusahaan korporat yang berhasil, individu tersebut harus kreatif serta mempunyai pemahaman yang luas tentang lingkungan internal dan eksternal korporasi.
Yang ke-dua, orang yang akan membentuk sebuah usaha baru dalam perusahaan juga harus merupakan seorang pemimpin yang mempunyai visi. Seseorang yang memimpikan impian-impian hebat. Meskipun ada banyak definisi kepemimpinan, satu definisi yang mendeskripsikan mengenai apa yang dibutuhkan untuk kewirausahaan korporat dengan sangat baik adalah: “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpikan hal-hal yang hebat dan mengomunikasikan mimpi-mimpi ini sedemikian rupa, sehingga orang-orang setuju untuk menjadi bagian dari mimpi tersebut.”
Karakteristik kepemimpinan penting yang ketiga adalah bahwa seorang pengusaha korporat harus fleksibel dan membuat pilihan-pilihan manajemen. Seorang pengusaha korporat tidak “menjaga toko”, tetapi lebih terbuka pada perubahan  dan bahkan mendukungnya. Dengan menantang keyakinan dan asumsi korporasi, seorang pengusaha korporat mempunyai peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam struktur organisasional.
Seorang pengusaha korporat membutuhkan karakteristik keempat: kemampuan untuk mendukung kerja sama tim dan menggunakan pendekatan multidisiplin. Diskusi terbuka harus didukung dalam mengembangkan sebuah tim yang bagus untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sebuah usaha baru yang bberhasil dalam sebuah perusahaan mapan hanya dapat tebentuk ketika tim yang terlibat merasa bebas untuk berselisih dan mengkritik ide guna mencapai solusi terbaik.
Keterbukaan juga menghasilkan pembentukan koalisi para pendukung dan pendorong yang kuat. Seorang pengusaha korporat harus mendukung dan menguatkan setiap anggota tim, terutama pada masa-masa sulit.
Hal yang terakhir adalah kegigihan. Sepanjang pembentukan perusahaan baru apapun, akan muncul rasa frustasi dan hambatan-hambatan. Sebuahusaha baru dan komersialisasi yang berhasil hanya akan ada melalui kegigihan seorng pengusaha korporat.

Membentuk Kewirausahaan Korporat dalam Organisasi
 Sebuah organisasi yang ingin membentuk sebuah lingkungan wirausaha harus mengimplementasikan sebuah prosedur untuk pembetukannya. Langkah pertama dalam proses ini adalah mendapatkan komitmen untuk kewirausahaan korporasi dalam organisasi oleh tingkat manajemen puncak, menengah, dan lebih atas. Tanpa komitmen manajemen puncak (top management commitment), organisasi tersebut tidak akan pernah bisa melalui semua perubahan kultural yang penting untuk implementasi.
Langkah kedua, ide-ide dan bidang-bidang umum yang ingin didukung oleh manajemen puncak sebaiknya diidentifikasikan, bersama dengan jumlah uang resiko yang tersedia untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut. Harapan-harapan mprogram secara keseluruhan dan hasil-hasil target dan setiap perusahaan korporat harus ditentukan.
Ketiga, sebuah perusahaan perlu menggunakan teknologi untuk menjadikannya lebih fleksibel. Selanjutnya yang keempat, organisasi sebaiknya merupakan sekelompok manajer yang mempunyai minat untuk melatih para karyawan sekaligus berbagi pengalaman mereka. Sesi-sesi pelatihan sebaiknya diadakan satu hari setiap bulan selama periode waktu tertentu.
Kelima, organisasi harus mengembangkan cara-cara untuk mendekati para pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendapatkan basis data, merekrut dari saingan-saingan yang lebih kecil, dan membantu pedagang ritel.
Keenam, sebuah organisasi yang ingin menjadi lebihwirausaha harus belajar untuk menjadi lebih produktif dengan sumber-sumber yang lebih sedikit. Selanjutnya yang ke-tujuh, organisasi tersebut harus membentuk struktur dukungan yang kuat untuk kewirausahaan korporat. Hal ini sangatlah penting karena kewirausahaan korporat biasanya merupakan aktivitas sekunder dalam organisasi tersebut. Agar berhasil, usaha-usaha ini membutuhkan perilakuyang fleksibel dan inovatif, dengan para pengusaha yankorporat yang mempunyai otoritas penuh atas pengeluaran serta akses untuk dana-dana yang memadai.
Kedelapan, dukungan juga harus melibatkan pemberian pengahrgaan-penghargaan untuk kinerja unit wirausaha. Hal ini mendorong anggota-anggota tim untuk bekerja lebih keras dan bersaing dengan lebih efektif karena mereka mendapatkan keuntungan secara langsung dari usaha-usaha mereka. Karena perusahaan korporat merupakan bagian dari organisasi yang lebih besar dan bukan merupakan sebuah unit yang sepenuhnya berdiri sendiri, bagian ekuitas dari kompensasi sangatlah sulit untuk ditangani.
Akhirnya, organisasi harus mengimplementasikan sebuah sistem evaluasi yang memungkinkan unit-unit wirausaha yang berhasil untuk berkembang dan yang tidak berhasil untuk dihilangkan. Demikian pula, perusahaan- perusahaan korporat yang gagal menunjukkan kelangsungan hidup yang memadai, sebaiknya tidak diperkenankan untuk terus ada hanya karena kepentingan yang dimiliki oleh seseorang.























DAFTAR PUSTAKA

Hisrich, Robert D, dkk. 2008. Enterpreneurship kewirausahaan.
Jakarta : salemba empat
























 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar