BAB I
PEMBAHASAN
A.
Derivatif
Diberikan adalah fungsi yang didefinisikan pada daerah dan . Jika diketahui nilai limit :
maka nilai limit tersebut dinamakan
derivatif dari fungsi pada
titik , yang dilambangkan dengan notasi . Jika ada, maka
dikatakan diferensiabel (dapat
diturunkan) di Jika terdiferensial di semua titik pada , maka dikatakan terdiferensial pada
Contoh
:
Tentukan derivatif dari pada titik
!
Penyelesaian
:
Jika
maka
B.
Fungsi
Analitik
Definisi :
Jika derivatif ada pada semua titik pada daerah ,maka dikatakan analitik dalam dan disebut sebagai fungsi analitik dalam atau fungsi analitik di .
Istilah reguler atau holomorfik
atau monogenik kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk
analitik.
Misal, Suatu fungsi f : Aà dikatakan memepunyai turunan (terdiferensialkan) di zo
dengan zo adalah titik
interior A jika
Ada.
Notasi untuk turunan adalah f’ dan ditulis
atau dapat ditulis
Fungsi f dikatakan mempunyai turunan di
domain A jika f’ (z) ada untuk setiap z Î A.
Keterdiferensialan fungsi f pada suatu titik mengakibatkan
kekontinuan fungsi f pada titik
tersebut. Hal ini dinyatakan dalam teorema berikut:
Teorema
Jika f mempunyai turunan di z0, maka f kontinu di z0.
Bukti
= f
(zo) + 0. f’ (zo)
= f
(zo)
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
Ø Jika
f(z) analitik pada setiap titik di
himpunan S maka f(z) analitik pada S.
Ø Jika
f(z) analitik di seluruh bidang
kompleks maka f(z) fungsi menyeluruh
/fungsi utuh (entire function).
Ø Daerah
keanalitikan (region of analycity) bagi f
adalah keseluruhan titik pada bidang datar yang membuat f analitik.
Contoh soal :
1.
Buktikan f(z) = | z | 2 tidak analitik!
Penyelesaian:
Karena f hanya mempunyai turunan di z = 0 atau f’(z) tidak ada pada persekitaran z = 0.
2.
Misalkan . Apakah f(z)
analitik?
Penyelesaian:
f’(z) ada di
semua z kecuali di z2 + 1 = 0 atau z = ± i. Jadi f(z) analitik kecuali di z =
± i.
C.
Persamaan
Cauchy-Riemann
Di samping kekontinuan, syarat yang diperlukan agar fungsi terdiferensial di ialah
syarat Cauchy-Riemann, yakni persamaan yang menghubungkan antara
derifatif-derifatif parsial tingkat pertama dari fungsi bagian real dan fungsi
bagian imajiner dari .
Persamaan
Cauchy – Riemann merupakan persamaan yang sangat penting pada analisis
kompleks. Karena persamaan ini digunakan untuk menguji keanalitikan suatu
fungsi kompleks w = f(z) = u (x,y) + iv (x,y).
Definisi:
Fungsi
f dikatakan analitik pada domain D jika dan hanya jika turunan parsial
pertama dari u dan v memenuhi persamaan Cauchy – Riemann, yaitu
dengan
1.
Syarat perlu Cauchy-Riemann
Teorema
:
Jika
analitik di daerah maka dan di memenuhi persamaan Cauchy-Riemann :
Pembuktian :
Misal
:
Selanjutnya
:
Karena limit
analitik, limit tersebut
terdifinisi pada , karena ,akibatnya dan , sehingga terdapat dua kemungkinan :
Kemungkinan 1 :
sehingga
menjadi :
Kemungkinan 2 :
sehingga
menjadi :
Karena
analitik, kedua limit di atas identik. Sehingga diperoleh :
atau
2.
Syarat cukup Cauchy-Riemann
Teorema
:
Diberikan
analitik di daerah .
Jika
derifatif parsial dari dan terdefinisi di dan kontinu di , dan di persamaan Cauchy-Riemann , maka ada dan
Pembuktian :
Jika
dan
kontinu, maka terdapat :
Dimana dan
Karena dan kontinu, maka :
Dimana
dan
Dengan cara yang sama :
Jika
dan
kontinu, maka terdapat :
Dimana dan
Karena dan kontinu, maka :
Dimana
dan
Selanjutnya
:
Dimana
dan
Dengan
persamaan Cauchy-Riemann dapat ditulis :
Jadi,
analitik di .
DAFTAR PUSTAKA
R.
Soemantri. 1994. Fungsi Variabel Kompleks.
Yogyakarta Press: Yogyakarta.
http//anwarmutaqin.files.wordpress.com/200909kompleks11.pdf
www.bambanghgmathunsoed.files.wordpress.com/.../bab-2-lecturenote.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar