Rabu, 26 September 2012

Seni Menjaga Hati


                          SENI Menata HATI Dalam BerGAUL  

                 Bergaul yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan.
    Hal ini Insya ALLAH akan terasa sangat indah & menyenangkan. Pergaulan yang
    penuh rekayasa & tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan               
    pernah langgeng & akan cenderung menjadi masalah,baik jangka panjang maupun   
    jangka pendek.
                 Berikut ini adalah bagaimana kiat ”Menata Hati dalam Bergaul” sehingga   
    kita menjadi orang yang bisa diterima dengan baik ,disukai bahkan Insya Allah   
    dicintai.
                 Keyakinan ini harus terus-menerus dihujamkan ke dalam hati,bahwa diri                   
    ini tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain. Terlabih kalau kita   
    dengar Sabda Rasulullah SAW,yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori: “Muslim     
    yang baik itu adalah muslim yang menyelamatkan muslim lainnya dari gangguan 
    tangan maupun lisannya.”
                 Dengan kata lain kualitas keIslaman kita dapat diukur darisampai sejauh mana  
    orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Andaikata kita bertemu dengan orang        
    yang sering menyakiti,baik lewat kata-kata maupun sikapnya,niscaya kitapun  
    tidak akan pernah tenang & senang berdekatan dengannya. 
                 Hal yang sama menimpa diri kita bila diri kita dianggap merugikan,
    sehingga sejak awal orang pun akan menghindar dari kita. Untuk menepis  
    semua itu ada rambu-rambu yang patut kita perhatikan,yaitu:
              
                 1. Hindari Penghinaan
                   Jangan pernah melakukan apapun yang bersifat merendahkan,ejekan, 
    dan penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang baik tentang 
    kepribadiannya,postur tubuhnya,maupun keadaan sosialnya. Karena tak ada    
    masalah yang selesai dengan penghinaan,celaan,apalagi merendahkan. Akibat  
    yang muncul dari perbuatan ini adalah perasaan sakit hati & rasa dendam.
    Untuk itu,berusahalah sekuat kemampuan untuk menahan diri dari mengomentari
    atau bersikap yang membuat orang lain merasa direndahkan oleh kita. 
                 2. Hindari Ikut Campur Urusan Pribadi
                   Hindari pula ikut campur urusan pribadi orang yang tak ada manfaat   
    nya jika kita terlibat. Karena setiap orang punya urusan pribadi yang sangat 
    sensitif,yang bila diusik niscaya akan memunculkan kebencian salah satu pihak.  
                   Maka jangan sampai kita usil menanyakan tentang hutang,masa lalu, 
    aib,kekurangan orang tua,atau masalah lain yang berhubungan dengan pribadi
    orang lain.
                 3. Jangan Menertawakannya 
                   Sebagian besar sikap menertawakan muncul karena kita menyaksikan
    kekurangan orang lain. Sikap,rupa & penampilannya,terkadang membuat kita   
    tertawa karena terlihat lucu di mata kita. Ingatlah,tertawa yang tidak pada   
    tempatnya (berlebihan) akan mengundang rasa sakit hati.
                                                                                                                                                                
                 4. Hindari Memotong Pembicaraan
                   Betapa dongkolnya kita bila sedang berbicara kemudian tiba-tiba
    dipotong & disangkal. Berbeda dengan uraian yang telah dituntaskan,lalu   
    kemudian dikoreksi dengan cara yang arif,niscaya kita pun cenderung 
    menghargainya,bahkan bisa jadi menerima.
                   Begitulah bila kegemaran kita memotong & memojokkan orang
    yang sedang berbicara dengan kita tanpa alasan & kondisi yang tepat,niscaya       
    timbul ketidaksukaan & dapat berlanjut menjadi kebencian.
                   Oleh karena itu latihlah diri kita untuk menjadi sabar dalam 
    mendengar & mengoreksi dengan cara yang terbaik & pada waktu yang tepat.
                 5. Hindari Membandingkan       
                   Sedikitpun jangan sekali-kali secara sengaja kita membanding-
    bandingkan,baik itu berupa jasa,penamilan,kebaikan ,harta & kedudukan   
    seseorang dengan orang lain, yang bila ia mendengarnya ia merasa dirinya  
    tidak berharga. Merasa rendah diri atau merasa terhina.
                   Misalnya kita mengatakan “Eh,dibandingkan kamu, Si Sinchan sich
    lebih setia & lebih sopan. Beda jauh sama kamu!”. Silahkan rasakan! Apa
    yang bakal muncul dibenak kita bila mendengar kata-kata ini. Jelas hal ini
    akan menyakiti perasaan kita atau perasaan orang yang kita bandingkan.
                 6. Jangan Mengungkit Masa Lalu
                   Terlebih lagi bila mengungkit kesalahan, aib,atau kekurangan yang
    sedang berusaha ditutup-tutupi. Siapa tahu kekelaman masa lalu itu sudah
    terhapus melalui Taubatan Nasuha-nya.        
                   Ingatlah,semua orang memiliki kesalahan, aib, kekurangan yang
    sangat ingin disembunyikan. Kita pun sebenarnya memilikinya. Maka, jangan
    pernah ada keinginan mengungkit-ungkit masa lalu apalagi membeberkannya.
    Hal itu sama saja mengajak bermusuhan karena mencemarkan kekurangannya.
                   Belajarlah untuk bersama-sama memulai lembaran baru yang lebih
    putih, bersih & bersemangat untuk mengisi lembaran tersebut dengan
    kebaikan demi kebaikan.
                 7. Hati-hati Dengan Marah
                   Bila anda marah,maka waspadalah, karena kemarahan yang tak
    terkendali biasanya menghasilkan kata & perilaku yang keji, yang akan
    melukai orang lain & tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan,
    baik di lingjungan manapun.
                   Sudah seharusnya kita melatih diri mengendalikan kemarahan
    sekuat tenaga. Jika kemarahan itu tetap terjadi, pilihlah kata-kata yang
    tidak melukai. Sederhanakan,persingkat kemarahan. Juga tak usah
    sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan terasa berlebihan.  
       
    
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar